Mahasiswa KKN Universsitas Mataram (UNRAM) mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan silase dan fermentasi pakan ternak. Kegiatan ini diikuti oleh warga Desa Jerogunung yang mempunyai hewan ternak (sapi dan kambing).
Agar kebutuhan pakan ternak tetap terpenuhi selama musim kemarau, peternak dapat mengantisipasinya dengan membuat Hay (pakan kering) dan silase atau permentasi pakan. Silase/ pakan permentasi bertujuan untuk memperpanjang penyimpanan pakan hijauan serta menjaga nutrisi pakan hijauan, sedangkan permentasi pakan akan meningkatkan kandungan nutrisi pada pakan yang telah menurun nutrisinya.
Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi tentang cara pembuatan hay /pakan kering dan silase, kemudian dilanjutkan dengan praktik secara langsung oleh Pak Tarmizzi selaku pemateri bersama perwakilan dari warga Desa Jerogunung serta mengadakan interaksi tanya jawab.
Waktu permentasi yang dibutuhkan kurang lebih 7-14 hari. Sedangkan untuk ciri-ciri fermentasi pakan yang sudah jadi dan siap untuk diberikan kepada ternak dapat dilihat dari warna hijauan berubah menjadi kuning kecokelatan, bau atau aroma yang dihasilkan agak harum, hijauan bertekstur lemas atau tidak kaku, dan hijauan tidak berbau busuk serta tidak berjamur yang dikarenakan ada oksigen masuk yang dihasilkan dari kebocoran plastik maupun drum.
Cara pemberian pakan hasil permentasi bisa dilakukan dengan cara sbb. Pertama sebelum kita memberikan pakan fermentasi pada ternak, pakan fermentasi sebaiknya di angin-anginkan terlebih dahulu sekitar 10-15 menit. Hal ini bertujuan agar pakan fermentasi tidak lembab saat dimakan oleh ternak. Kedua, pemberian pakan fermentasi sebaiknya diberikan pada pagi atau sore hari setelah ternak memakan hijauan atau rumput-rumputan, apabila ternak tetap tidak mau memakan pakan fermentasi yang kita buat, maka cara alternatifnya adalah mempuasakan ternak (tidak memberikan pakan hijauan maupun komboran) dari pagi hari hingga siang hari. Kemudian sore harinya baru kita berikan pakan fermentasi hijauan secukupnya saja.
Warga berharap dengan adanya praktik pembuatan silase dan hay ini bisa menjadi solusi alternatif ketika pakan hijauan mengalami kelangkaan pada musim kemarau.